Kamis, 03 Maret 2016

Masalah? Sini kalo berani!

Sudah lama tidak posting di blog kesayangan. Kali ini hanya sekedar menulis keluh-kesah saja (baca: nyampah). Akhir-akhir ini bisa dibilang sibuk bisa, dibilang santai bisa. Pekerjaan mahasiswa tingkat akhir memang luntang-luntung kampus-kos kampus-kos-pulang kampung. Mata akan lebih lelah dari biasanya, laptop akan sering hang dari biasanya, makan tapi tetep doyan seperti biasanya.

Cerita sedikit tentang skripsi. Tunggu, sebelumnya ada pertanyaan yang paling penting, siapa sih yang pertama bikin skripsi? Sangat merepotkan sekali, wkkk... Yah walaupun sebenernya demi kebaikan kita juga sih, belajar penilitian, menjadi civitas akademia sejati. Jalan menuju sarjana itu tidak gampang, apalagi bagi kita yang seorang mahasiswa kedokteran (terutama dental school). Penuh perjuangan-perjuangan yang itu sangatlah berat (hiperbola banget kayaknya). Tapi bener kan? Mungkin ini pembelaan bagi orang pemalas kayak saya :D

Pertama kali nyari judul, bingungnya melebihi nyari jawaban ujian blok. Cari sana-sini di internet. Labil. Pengennya kesmas, trus ragu jadi milih laboratorium, ragu lagi gara-gara pengen joinan sama temen penelitian di lapas. Dan, finally, saya memutuskan untuk mengambiln penelitian lab saja. Setelah dapet judul pun masih galau. Karena setelah saya cari di internet, semua ide yang keluar dari kepala saya ini sudah dilakukan semua oleh mahasiwa kedokteran gigi yang lain. Bang!!! Suer, ini bikin saya pusing kepala. Beruntungnya setelah tidak menyerah mencari-cari saya menemukan judul yang cocok juga, membandingkan kekuatan transversal bahan reparasi gigi tiruan. Bismillah...

Permasalahan ternyata tidak hanya sampai di sini pemirsa. Setelah beberapa kali konsultasi skripsi, akhirnya di acc untuk lanjut ke pembimbing kedua, alhamdulillah. Saatnya cari-cari bahan untuk penelitian. Bang!!! Bang!!! Nggak nemu! Betapa frustasinya. Curhat sana-sini, pergi kesana-ke sini, cari di online shop, berharap nemu, tapi hasilnya nihil. Kemudian ketemulah salah satu toko di jogja yang jual. Yaudah deh akhirnya coba ke sana dengan bermodal alamat yang nggak tahu asli apa hoax :D. Mungkin cerita nyari bahan ini bisa saya bikin di post selanjutnya.

Singkat cerita nggak dapet. Sampai sempet mau import ke Malaysia. Beneran ini seru banget perjuangannya. Dibikin asik aja sih kata temen-temen. Itung-itung buat cerita ke anak cucu. Cerita tentang bahan sampai di sini dulu. Perkembangannya adalah sampai detik ini, saya belum dapat :D
Tapi sedikit lega, Jumat depan insya Allah sudah menuju seminar proposal. Semoga Allah menempatkan takdir yang baik. Aamiin ya Rabb...

Sempet down banget, sempet suka nangis gaje pas sendirian di kamar (alay, ya saya tahu). Tapi ya begitulah sifat golongan darah O, katanya sih diluar berusaha tegar. Tapi bener, saya memang berusaha tegar untuk bisa menyebarkan kebahagiaan disekitar saya (baca: kok pencitraan banget). Nggak juga sih, tapi faktanya emang gitu. Coba aja kalian liat orang yang selalu cemberut, auranya suram, nggak enak diliat kan? Nah, saya nggak mau memberikan beban seperti itu kepada sahabat-sahabat saya. Energi positif itu harus selalu dipancarkan, biar kitanya juga nggak stress sih menurutku.

Degerin curhatan-curhatan sahabat, selain bikin saya tambah pusing tujuh keliling (kidding, tp iya bener sih) bisa bikin kita jadi mikir, bukan hanya kamu di dunia ini yang punya masalah. Bahkan orang sepinter dia, seperfect dia, secantik dia, sekaya dia juga punya masalah. Kadang lebih berat daripada kita malah. Kemudian ingat apa yang Allah bilang, Allah tidak akan memberikan cobaan lebih berat dari kemampuan hambaNya. Yep itu benar. Kalau menilik cobaan-cobaan yang telah saya, kalian, lewati, coba deh direnungin. Walaupun itu berat pasti terlewati kan? Nyatanya saya, kalian, masih bisa bernafas lega sampai saat ini. Situasi krisis itu pasti akan berlalu, seiring berjalannya waktu, keyakinan kita, keteguhan hati kita, dan ditambah dengan keikhlasan dari hati kita untuk menerima. Gimana dengan luka? Luka akan disembuhkan oleh sang waktu. Waktu adalah penyembuh yang hebat. Lakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi orang lain, menciptakan senyum untuk orang lain, menyenangkan orang tua dan hal-hal bermanfaat lainnya. Ia akan sembuh seiring berjalannya waktu. Terlebih lagi ada pasangan halal yang bisa menemani sampai luka itu tersembuhkan oleh sang waktu (malah baper gini).

Tulisan ini bukan bermaksut untuk membuat anda-anda sedih, tapi semoga sedikit membuat anda-anda tersenyum, karena senyum itu ibadah bukan? ;) Sebarkan semua senyumanmu ke seluruh dunia!!! Tetep semangat untuk terus hidup! Orang tua kita ingin kita jadi orang yang sukses! Sempatkan sejenak pulang untuk menjenguk mereka! Yeay, weekend ini saya mau pulang :) ihihi...

*zya, 3 Maret 2016